dwi hansen melukis berbagai rasa lewat nada di album perdananya, painting of senses



Dwi Hansen adalah gitaris klasik/finger style kelahiran Gunungkidul, 5 Agustus 1997. Ia mulai belajar gitar pada umur 9 tahun dan mulai belajar gitar klasik pertama kali di SMM Yogyakarta di bawah bimbingan Mohamad Nur Kodar S. Sn dan melanjutkan studi di ISI Yogyakarta dengan mayor gitar klasik dibawah bimbingan Dr. Andre Indrawan M. Mus. Pernah mendapatkan sejumlah prestasi diantaranya yaitu juara 1 kategori junior kompetisi gitar klasik UNY Classical Guitar Festival #2 tahun 2014, juara 1 kategori gitar klasik kategori smk seni FLS2N 2014, juara 2 kategori umum Valerio International Guitar Festival 2016, predikat gitaris terbaik Jazz Acoustic Contest Malang 2016, juara 3 Kompetisi Gitar Klasik Nasional KGKN #IV 2017, juara 1 kompetisi gitar akustik Tohpati 2018 dan pernah tampil di Konser Akustik Tohpati bersama Tohpati, Sheila Majid, Marcell Siahaan, serta beberapa musisi jazz ternama. Selain memainkan musik klasik, Dwi Hansen juga sering memainkan berbagai genre lain dengan gitar klasik dan juga berkolaborasi dengan berbagai musisi lintas instrumen maupun lintas genre.  


"Album ini adalah sebuah refleksi terhadap berbagai rasa yang pernah saya alami, dan pada akhirnya saya refleksikan kedalam komposisi-komposisi yang saya tulis dalam album ini maupun interpretasi saya terhadap beberapa karya komposer lain yang saya mainkan dalam album ini. Seperti halnya pelukis, ia melukiskan ide, imajinasinya dengan goresan-goresan menjadi sebuah lukisan. Saya sebagai musisi melukiskan ide, imajinasi saya dengan untaian nada-nada. Oleh karena itu dengan karya-karya musik dalam album ini saya ingin melukiskan berbagai rasa lewat untaian nada-nada atau “Painting of Senses”.

Berisi sepuluh lagu, Dwi hansen ingin melukiskan rasa yang pernah ia alami dalam album ini, berikut adalah repertoir dari Painting of senses,

1. Prelude from Cello Suite no. 1 BWV 1007 - Johan Sebastian Bach
Sebuah komposisi dari zaman barok (periode zaman th. 1600-1750) “Prelude’’ yaitu sebuah bagian awal atau pembuka dari sebuah suita (salah satu jenis bentuk komposisi) yang dibuat untuk instrumen cello oleh komposer besar Jerman yaitu Johan Sebastian Bach (1685-1750).

2. The Little Negro - Claude Debussy
Komposisi yang bergaya ragtime (jenis gaya musik) yang diciptakan seorang komponis Perancis yaitu Claude Debussy (1862-1918) yang aslinya ditulis untuk solo piano.

3. Rindu Semusim - Sulistyo
Sebuah lagu yang diaransemen untuk dua gitar oleh Dwi Hansen, diciptakan oleh Sulistyo yang menceritakan tentang seseorang perantau yang sedang rindu akan suasana kampung halamanya karena telah lama tak kembali walaupun musim juga telah berganti. 

4. Torre Bermeja -  Isaac Albeniz
Sebuah komposisi yang aslinya ditullis untuk solo piano karya seorang komposer besar asal Spanyol yaitu Isaac Albeniz (1869-1909) yang menggambarkan sebuah menara merah tua.

5. When The Sun Goes Down - Dwi Hansen
Sebuah komposisi karya Dwi Hansen untuk merefleksikan momen saat matahari tenggelam di Yangon River, Myanmar. Pada waktu itu ketika Dwi Hansen sedang mengikuti acara SEADOM 2017 (acara konferensi dan konser untuk universitas-universitas maupun institusi-institusi musik se-ASEAN). Saat mengikuti agenda SEADOM terdapat satu hari dimana para peserta acara berkesempatan untuk berwisata mengunjungi tempat-tempat wisata Yangon (Ibukota Myanmar) salah satutempat wisata yang dituju adalah Yangon River. Yangon river adalah sungai yang sangat besar di Myanmar. Dwi Hansen mengunjungi tempat itu ketika sore hari. Suasana disana sangat berkesan baginya. Pemandangan Yangon River sangat indah, dihiasi pagoda-pagoda yang tampak dari kejauhan ketika para wisatawan mengelilingi sungai dengan sebuah kapal wisata, dan juga terlihat banyak burung yang beterbangan menghampiri wisatawan yang menyebarkan makanan.

6.  Si Boy - Dwi Hansen
Sebuah komposisi sebagai gambaran fenomena yang lucu, penyebab salah satu teman Dwi Hansen yang panggil dengan julukan “Si Boy”atau “Boy”. Adalah pemuda junior dikelas les gitar yang berlagak tengil dan sering bermain dengan kaka tingkat yang menyebabkan ia menjadi sering dibully oleh mereka.

7. Pelog - Dwi Hansen
Sebuah komposisi sederhana untuk dua gitar karya Dwi Hansen yang mengeksplorasi nada-nada dengan tangga nada pentatonik pelog.

8. August - Dwi Hansen
Sebuah komposisi karya Dwi Hansen yang diciptakan pada bulan Agustus, lagu ini bercerita bahwa Agustus adalah bulan kelahiran Dwi Hansen dan juga bulan favorit Dwi Hansen.

9.  A Simple Gift For - Dwi Hansen
Sebuah komposis karya Dwi Hansen yang pernah dibuat sebagai hadiah untuk ulang tahun seseorang wanita. Karena jarak yang memisahkan mereka, akhirnya lahirlah komposisi lagu ini sebagai hadiah dari jarak jauh untuk wanita pujaan.

10. The Ship and The Ocean - Dwi Hansen
Sebuah komposisi karyaDwi Hansen yang menggambarkan kapal dan lautanyang dilihatnya dari pesawat terbang.





Dwi Hansen - When The Sun Goes Down