ASHES DAN ALTARLOGIKA memantik api DALAM “PASKA SENYAP”
“Paska Senyap”
merupakan proyek kerjasama dari dua tokoh musik eksperimen asal Bogor yang
memiliki ciri khas masing-masing. Tahu, otak di balik
Ashes dan Galis manusia di balik Altarlogika yag memantik api dari proyek
“Paska Senyap”. Dan Galis ialah tokoh
muda yang menjaga energi hip hop Bogor tetap ada. Sedangkan Ashes merupakan
peramu nada elektronik yang berbasis di Bogor . Sebelumnya, Ashes dikenal
dengan proyek industrial/digital hardcore-nya, yaitu Merah Berdarah.
Trek ini merupakan
karya kolaborasi Galis yang kesekian sebagai Altarlogika, sebelumnya,
Altarlogika pernah bekerja sama dengan Tuantigabelas, Randslam, Prime Manifez,
dan Da Sylva. Sedangkan bagi Tahu, proyek ini menjadi pembuka bagi proyek
Ashes. Altarlogika menuangkan
lirik yang sarat akan kritik sosial-politik. Pesan yang dibawakan oleh
Altarlogika tersebut diambil dari perspektif seorang pemabuk kota. Beat kotor, gelap, dan bertunggal nada
dengan cocok dipadukan dengan lirik yang seakan menggambarkan kota mati dengan
segala dosa-dosa beratnya. Dalam lirik yang ditulis oleh Altarlogika, rima yang
ada seakan menjadi visualisasi kuburan massal korban genosida 65, pergulatan
kepercayaan, dan kecacatan menjelang akhir zaman.
Beat
yang dibangun oleh Ashes mengandung unsur gitar dari salah satu pionir black
metal norwegia, Varg Vikernes yang terdapat di awal trek. Terdapat juga unsur noise oleh salah satu aktor eksperimental Jepang, Masami
Akita. Bahkan aliran neraka alternatif dari Sunn O))). Bisa kita simpulkan
bahwa “Paska Senyap” akan menggerinda telinga kita dengan gabungan lirik yang
temaram dan kekayaan komposisi dari beat.
Proyek ”Paska senyap”
sebenarnya sudah digarap sejak 2018, dan selesai pada pertengahan Maret 2019.
Proses perekaman dilangsungkan di Amplop Studio dengan bantuan Bonar dari Life
Cicla yang memakan waktu 7 jam termasuk proses mixing. Proses penciptaan “Paska Senyap” sendiri memiliki visi
memberi energi dari kecintaan terhadap musik, literasi, konflik batin, dan terhadap
keinginan untuk tidak benar-benar meninggalkan sejarah. Trek kolaborasi ini
menjadi gerbang terbuka bagi keduanya untuk kembali menapaki kemungkinan untuk
melakukan kolaborasi di masa mendatang.
“Karena seperti halnya ketenangan yang timbul setelah badai,
keriuhan
akan selalu ada paska senyap.”