Review WeekGigs #4


Mendung belum tentu hujan, cerah bisa tidak aman, walaupun berpanas-panasan, weekgigs harus tetap jalan!. 

Dengan bekal semangat bagai letupan merapi, dan energi yang berputar cepat bagai lahar dingin, sore itu anak-anak otakotor memulai persiapan Weekgigs #4. Tepat pukul delapan malam acara dibuka, audiens sudah mulai berkerumun di arena kebun belakang Dekongkow. Konsep segar yang diusung kali ini adalah pameran fotografi dan artwork, adalah amek, way, edol, memet, apri, dan dinda yang unjuk gigi malam itu. Memamerkan beberapa karya sederhana nan arogan, dari sela-sela kesibukan mereka sebagai mahasiswa teladan haha. Di barisan depan ada Stickman yang membuka riuh panggung sederhana malam itu, namun sayang beberapa kali mereka terjebak dalam alunan listrik yang seakan enggan beranjak. Disusul My Girlfriend Is A Porn Star, yah cukup sulit membaca nama band ini, namun tak apa, mereka berhasil menghibur dengan alunan punk ala komplek dengan beberapa lagu mereka. Distorsi Liar mulai membakar susana dengan noise yang catchy, namun lagi-lagi listrik masih enggan beranjak dari peraduannya. Kemudian ada Egalitarian (red: BRKH/Barokah), projek baru dari 3 band yang melebur jadi 1, yang mencoba membawakan lagunya sendiri walau baru kali pertama show up tapi oke punya.

Yahh, istirahat sejenak, gelap sirna, perlahan beat-beat house music mulai mengalun dari DJ Duta, namun sayang masih banyak kawula muda yang malu-malu untuk berdansa hingga akhir lagu. Exposit menyusul, dengan sound ala britan, dan beat yang asik untuk berdansa ala oma dan opa kita. Panggung ditutup oleh Syarif Hidayatullah, balada delta blues terus mengalun hingga bulan pun menangis malam itu. Sayang, Bananaforsilvy tidak dapat giliran malam itu dikarenakan ada sedikit kerisuhan dengan aparat kampung yang begitu arogan. 

Finally Weekgigs #4 bisa mengobati rindu kawan-kawan akan keriuhan panggung yang sederhana, menjadi sarana nostalgia, dan berbagi bahagia.