Kolaborasi "Lair" dengan "Mixrice" seni avant-garde asal Korsel


Terbentuk pada 2016 Lair adalah unit pop asal Jatiwangi, Jawa Barat dengan tarling klasik sebagai pondasinya. Lair, diperkuat oleh Tedi (gitar, vocal), Tamtam (Vokal), Ika (Vokal), Aaf (Bass, Vokal), Pipin (gitar, vocal), dan Kiki (tambur). Lair mempunyai beberapa single, salah satunya bertajug Nalar yang terinspirasi oleh keseharian hidup tanah pesisir sehingga menciptakan lagu hingga memaikan alat music yang bernafaskan sama, yaitu tanah.

Lair berkolaborasi dengan Mixrice (Korea Selatan) sebuah kolektif seni yang karyanya menampilkan kegiatan-kegiatan avant-garde dalam fotografi, video, animasi, mural dinding, dan organisasi festival yang bekerja sama dengan para pekerja imigran, yang ada sebagai bayang-bayang dalam masyarakat Korea. Mereka selalu menolak refleksi dangkal tentang isu-isu hak asasi manusia atau perlakuan yang tidak memadai terhadap pekerja imigran (ilegal) dalam bayangan gelap masyarakat kita. Sejak 2006, Mixrice telah mendukung berbagai bentuk pernyataan otonom dan kegiatan budaya, bekerja sama dengan kolektif imigran kompleks furnitur Maseok, dan mereka juga telah membangun sistem kerja kerja pabrik antara seniman dan pekerja imigran.


Ketertarikan mereka meluas dari penelusuran proses 'migrasi' tanaman, ditanam dalam berbagai bentuk sepanjang urbanisasi yang cepat, dan terus berkembang untuk melacak kisah-kisah imigran modern yang secara paksa 'bermigrasi'. Dalam proyek ini, Mixrice memperkenalkan sebuah lagu, Gosari, sebuah tanaman yang diceritakan dalam sebuah lagu, dan karena Mixrice melihat masyarakat Jatiwangi yang dekat dengan tanam-tanaman. Lagu Gosari populer pada tahun 1980-an. Sejumlah wanita korea yang mengenakan hanbok, baju tradisional korea yang lalu menari membentuk lingkaran sambil menyanyikan lagu gosari. Tarian mengikuti irama lagu yang melambat, lalu cepat, dan tubuh mereka merunduk, berjalan jinjit, sampai berlari dalam lingkaran sambil berpegangan tangan. LAIR music merespon lagu tersebut dengan mengadaptasinya dengan musik LAIR, yang khas pantura yang terinspirasi dari tarling klasik.

Dengan instrumen dan musik yang lebih penuh, LAIR dan mixrice menyanyikan lagu ini bersama puluhan orang di sawah dan pabrik genteng di Jatiwangi yang menari bersama. Di suatu pagi menjelang teriknya siang, Ibu-ibu, mahasiswa, juga teman-teman tunarungu berjalan bersama, dengan kostum tanaman yang dipasang di wajah dan badan. Mengikuti irama, sambil berpegangan tangan, mereka membuat bentuk formasi seperti gosari yang melingkar, melambat, merunduk, dan lalu berlari dalam lingkaran, sembari bernyanyi “Ggung Jja, Ggung Jja, Gosari daesari ggung jja”.

Kolaborasi LAIR dan Mixrice ini saat ini dapat disaksikan dalam Pameran “A Tale of Two Cities: Narrative Archive of Memories” di gedung Galeri Nasional Indonesia yang dibuka secara resmi pada tanggal 13 September 2018 dan berlangsung hinggal 29 September 2018.


Instagram: @lairmusik



Youtube: Musik Lair