Nectura rilis album kedua "Narasi Penantang Dari Lanskap Yang Ditinggalkan (NPDLYD)" via Playloud Records
Terbentuk di Ujungberung, Bandung pada tahun 2012. "Nectura" kini mewujud menjadi sebuah band yang tegas bersikap, mengusung perubahan dalam setua karyanya. Sesuai makna dibalik namanya, Nectura memang lahir untuk memberikan energi positif bagi para pendengarnya. Selepas album perdananya di tahun 2014, "Awake to decide" nereka melalui beberapa perombakan formasi terbaik dengan adanya aAbah Andris dan Aulia Akbar sebagai penjaga tempo dan energi lagu.
Nectura kini semakin berwarna, komunikasi musikal antara 2 personil baru dan 3 personil lama yang masih dipegang oleh Agung "Owang" Suwandi (vocal), Irvan "Abo" Hardian (gitar), dan Hinhin "Akew" Daryana (gitar) termanifestasikan dalam album rilisan baru mereka di awal 2020 ini. Pesat melintang dari panggung ke panggung mereka semakin solid onstage dan offstage. Nectura bekerjasaa dengan Playloud Records untuk merilis album bertajuk "Narasi Penantang Dari Lanskap Yang Ditinggalkan (NPDLYD)".
Tajuk album yang cukup provokatif ini menjadi penanda bahwa mereka memang band barum tetapi dengan muka lama yang sedemikian resahnya melihat bagaimana nilai pertemanan dan persaudaraan yang selama ini dijaga oleh komunitas metal di Indonesia semakin ambigu. Ambiguitas nilai ini mejadi pesan penting yang ingin disampaikan pada seluruh pelalku metal tanah air Indonesia tercinta ini dengan harapan menjadi autokritik bagu individu yang merasa dirinya pelaku metal.
Secara musikal di album ini Nectura berhasil keluar dari zona nyaman. Perpaduan American dan European metal masih bisa diidentifikasi dari setap detail instrumen yang dimainkan. Teriakan vokal berbahasa Indonesia dengan diksi yang lugas akan memudahkan pendengar untuk menangkap pesan setiap lagu dari 8 track yang disajikan. Album ini dirilis pada tanggal 13 Maret 2020 dalam bentuk CD dan Digipack bundling.