falsafah jawa kuno yang dikemas beringas oleh The broto lewat Doom Rock' n Roll
Band yang dibentuk di
universitas yang terkenal dengan almamater kuningnya ini dibentuk pada 2015.
The Broto yang berisi mahasiswa UI ini awalnya hanya bermain di studio dan
gonta-ganti anggota, akhirnya mendapat kesempatan untuk bermain di UI Music
Fair 2016 sebagai panggung perdananya. Bersamaan dengan naiknya skena musik
keras di Indonesia, The Broto yakin untuk ikut meramaikan panggung musik keras
nusantara.
Komplotan tegangan
tinggi asal Jakarta ini rilis lagu tentang filsafat hidup masyarakat Jawa kuno.
Lagu berjudul Doom Rock’n Roll ini juga bercerita mengenai spiritual cosmocentrism yang lain dan tidak bukan adalah sebuah
kritik sosial terhadap anthropocentrism
secularists. Kritik yang dikemas menjadi karya adalah sebaik-baik kritik,
dan dalam rilisan terbaru The Broto kali ini, mereka ingin memberi pesan bahwa
hidup tidaklah hanya semata-mata mencari kebutuhan material, namun juga
kebutuhan abstrak seperti kedamaian dan ketentraman jiwa.
Doom Rock’n Roll ini
dibuka dengan suara vespa dan kemacetan kota yang merepresentasikan dunia
modern yang serba “ingin menang sendiri”. Setelah gitar utama masuk, Doom
Rock’n Roll menjadi super galak. Juga dalam lagu yang berdurasi hampir tujuh
menit ini, terdapat kutipan-kutipan dari filsuf ternama dalam negeri seperti
Franz Magnis Suseno dan juga Prof. Komaruddin Hidayat, dan masih terdapat
kutipan dari filsuf lainnya.
Gabungan vocal, gitar,
drum dan bass yang super galak dan beringas ini sudah tersedia secara daring di
Spotify, iTunes, Deezer, Saavn, Amazon, Tidal, Pandora, Napster, iHeartRadio,
ClaroMusica, MediaNet, Apple Music, dan 150 media lainnya. Enjoy your doomed fuckin’ life!